Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Ayah (lagi)

Kemarin aku mendapat sebuah kritikan dari temanku sendiri. Ia bilang bahwa aku belum mengikhlaskan kepergian Ayahku karena aku masih sering menangis hanya dengan memikirkannya. Lalu aku berpikir, keikhlasan siapa yang tau. Aku sudah mengikhlaskan kepergian Ayahku, karena bagaimanapun ini semua yang terbaik daripada Ayahku harus merasakan sakit ketika penyakit terus menggerogoti tubuhnya. Tapi biar kutunjukkan kenapa aku sering menangis tentang Ayahku. Pernahkah kalian membayangkan hidupmu berjalan tanpa seseorang yang bisa kau jadikan sebagai pegangan hidup ketika kamu jatuh? Jawabannya tidak, memang kamu masih bisa berpegangan pada Ibu, saudara ataupun bahkan temanmu. Tapi Ayah, Ayah adalah salah satu orang yang bisa membuatmu berpikir rasioanal tanpa mengesampingkan egomu. Aku begitu kehilangan sosok itu, sosok yang akan memberikanku motivasi ketika aku merasa jatuh. Orang yang akan dengan senang hati mendengar ceritaku sampai aku tertidur. Itu semua ada di Ayahku. Hari ini kakakk