Langsung ke konten utama

Postingan

Untuk Laki-Laki ku

Dear mas adoem Alooooo sayaaang, mungkin aku update tulisan ini pas kamu uda di pesawat dan kamu bakalan baca ini pas udah sampe Berau (kalo kamu baca hari itu juga sih). Aku sengaja ga ngomong ke kamu kalo aku bakalan update ini, soalnya aku pengen tau kamu masih kepo ke aku ga kayak dulu pas kamu deketin aku dan nyariin informasi di media sosialku wkwk. Nyampe di Berau dengan selamat kan? Gimana udah nyium bau tanah Berau yang khas kayak katamu? Kamu juga pasti belum sempat liat matahari terbenam trus ada kalong yang terbang kan disana? Nanti cerita ke Carin ya gimana rasanya pulang, Carin tunggu.  Ngomong-ngomong kamu inget ga kita awal ketemunya gimana? Kalo versiku sih kita ketemu pas sehari sebelum kamu sidang. Trus besoknya aku sksd aja sama kamu soalnya aku gaada temen buat nunggu dosen penguji wkwk. Maaf ya udah ganggu belajarmu buat sidang. Eh tapi kita harus berterima kasih juga sama Mas Adit. Kalo ga gara-gara Mas Adit mana bisa kita nongkrong bareng lama di depan kajur tru
Postingan terbaru

Dua Puluh Satu

Jadi lima hari yang lalu, usiaku genap mencapai dua puluh satu tahun. Yeay!! Ulang tahun pertama aku tanpa papa. Gapapa, mungkin papa udah doain aku disana. Dan karena tanpa papa juga kehidupanku berubah, Carin harus berubah menjadi sosok yang kuat. Dua puluh satu tahun, kalo dipikir dan dihitung dua puluh satu tahu emang angka yang banyak dan bisa dibilang tua. Cuma buat aku, dua puluh satu tahun ini bisa dibuat ajang reborn aku sebagai Carin yang lebih dewasa. Kenapa harus dewasa? Karena menurutku jadi dewasa itu enak, kalian bakal bisa berpikir ke depannya secara matang. Nggak menye-menye lagi. Jadi dewasa berarti kalian bisa mengambil keputusan dengan bijak. Jadi dewasa juga berarti kalian bisa menghargai dan mencintai diri kalian sendiri. Selama dua puluh satu tahun hidupku, aku ngerasa belum bisa jadi dewasa. Aku belum bisa jadi diri aku sendiri, karena terkadang beberapa orang masih dengan seenaknya nyetir kehidupan aku. Dua puluh satu tahun ini aku sedang belajar mencinta

Selamat Hari Ibu Untuk Mama yang Merangkap Menjadi Papa

Tulisan ini aku tulis saat malam hari di Bus Bagong karena aku sedang perjalan pulang ke rumah. Dan malam ini juga masih terhitung tanggal 22 Desember yang artinya masih tergolong Hari Ibu. Tulisan ini bertujuan untuk mengutarakan bagaimana aku menyayangi Mama. Bukan berati aku hanya menyayangi Mama pada tanggal ini saja. Tulisan ini aku buat hanya karena bertepatan dengan momen Hari Ibu saja. Mama sosok wanita yang dengan ikhlasnya bertaruh nyawa untuk melahirkan Carin di dunia ini. Saat itu beliau pernah bercerita bahwa beliau pernah merasa malu ketika dinyatakan mengandung aku. Sedih tentu mendengar ucapan Mama seperti itu. Tapi setelah mendengar alasannya aku tau bahwa Mama seseorang yang polos. Mama beralasan jika beliau malu karena saat itu beliau baru saja melahirkan kakakku yang baru saja berumur satu tahun. Mama saat itu takut jika dicap sebagai seorang istri yang suka mengandung anak haha. Tapi karena beliau memiliki hati terlalu baik, akhirnya beliau tetap mempertahankan

Intuisi

Sering kali aku berjanji Berjanji untuk tak lagi peduli Bahkan aku mulai menghindar darimu hari ini Hanya untuk melindungi hati Melindungi dari rasa yang tersakiti Tidak, Aku hanya sedang menghibur diri Bahkan rasa itu semakin hari, semakin menjadi Buktinya aku tetap merindu sampai saat ini Gagal, Aku gagal berlari Aku bahkan masih disini Memandangi wajahmu dalam sunyi Maafkan aku yang tetap tak bisa menahan diri

Baper Ih Baper

'Gitu aja baper' 'Baperan ih' 'Cuma bercanda doang kali, gitu aja baper' 'Biasa aja, baper banget jadi orang' Udah biasa banget kan denger yang begituan, apalagi kalo denger kata baper pasti uda familiar di kalangan anak muda jaman sekarang. Baper sendiri artinya bawa perasaan, maksudnya ketika kamu ngehadepin apapun itu perasaan kamu pasti kebawa. Kayak seumpama kamu minta maaf karena kamu nggak ikut kerja kelompok. Tapi tiba-tiba teman kamu jawab, "Ngga masalah, gausa minta maaf kali. Baper banget sih wkwk". Harusnya sih kamu bersyukur karena temen kamu masih mau minta maaf, kalo seumpama temen kamu kamu ga punya perasaan buat minta maaf kan kamu bakalan sebel juga.   See , semakin kesini semakin ada yang salah dari kata baper. Menurutku meminta maaf merupakan hal yang patut untuk dihargai. Bukan itu saja, tapi ketika seseorang mengucapkan maaf, terima kasih dan tolong, maka hargai orang itu. Karena tak mudah untuk mengucapkan tiga ka

Jatuh Cinta Diam-Diam

Jatuh cinta diam-diam, seperti judul novel dari Dwitasari. Namun itu yang sedang ku alami sekarang. Saling mengenal memang, tapi tidak saling berani memberikan ruang.  Hangat dalam sebuah kata, namun dingin dalam pertemuan. Saling pandang, namun tak bersuara.  Semua hanya tergambar di senyumku. Anggap aku pengecut. Ya, aku pengecut. Aku hanya bisa memandangmu dari jauh. Aku selalu berusaha agar bisa bertemu denganmu hanya sekejap. Meski sekejap, hebatnya kau bisa membuat debaran jantungku tak menentu. Aku tak berani memulai, karena aku tak tau caranya berhenti ketika terjatuh nanti. Biarkan aku dan rasaku ini saja, semua akan baik-baik saja. Hanya dengan berada di dekatku, itu sudah lebih dari cukup. Jatuh cinta diam-diam hanya mampu dilakukan jika memang kau dan hatimu saling menguatkan. Menguatkan ketika kau harus terjatuh. Menguatkan ketika kau harus menjauh. Menguatkan ketika kau harus membuang rasamu jauh. Aku janji. Aku tak akan berjalan keluar dan mengetuk hati

Semua sudah jalannya

Jadi kemarin siang, aku dan temanku bernama Isyam sedang bercengkrama haha. Ngga sih, kita cuma pulang bareng setelah menemui klien untuk tugas praktikumku. Doa kan supaya praktikum berjalan dengan baik-baik saja ya. Lebih-lebih kalo seumpama bisa jadi salah satu PR di tempat praktikumku hehe. Kembali ke topik, salah satu omongan Isyam yang membuat aku berpikir lama adalah ketika ia berbagi cerita tentang orang tuanya yang sanggup memasukkan Isyam ke salah satu instansi dengan 'Jalan Belakang'. Mungkin orang yang berpikir enaknya saja akan mengiyakan keinginan itu. Namun berbeda dengan Isyam, ia dengan tegas menolak. Dan satu kalimat Isyam yang membuatku tergugah. Ia bilang, "Kenapa harus mahal-mahal buat melakukan suatu hal yang bukan takdirnya.". Ini maksudnya kalo Isyam sampe mengiyakan tawaran orang tuanya, sama saja ia dengan mengambil hak orang lain yang harusnya bisa mendapatkan kesempatan masuk ke instansi itu. Jadi bisa diambil pelajarannya kalo boleh kit